links image

facebook twitter instagram soundcloud alharaz tumblr youtube chi.mp blogspot deviantart about me

Thursday, February 23, 2012

True Love Stories, "I Found You"

Bismillah.

19 Feb 2012, ahad pagi, pukul 8. hujan lumayan deras sejak malam.

Baru terbangun. Shubuh tadi baru saja sampai dirumah, kembali dari kampung halaman. Niatnya mau istirahat sebentar, malah bablas. Padahal pagi ini ada kegiatan penting yang mesti dihadiri. Menurut jadwal, kegiatan dimulai pukul 8. Telat. Terlintas dibenak tidak akan hadir karena benar-benar telat. Hujan masih lumayan deras. Tidak lama kemudian, pikiran itu segera hilang setelah sadar pentingnya kegiatan ini. penting untuk masa depan. penting untuk meraih mimpi2.

Akhirnya bersiaplah dengan secepat mungkin. Tidak sampai setengah jam semuanya sudah beres. Mandi, makan, mempersiapkan barang2 yg harus dibawa. Semuanya tuntas. Segera mempersiapkan niat untuk menembus derasnya hujan dipagi itu.

Pukul 10 kurang sudah sampai ditempat yang dituju. Keadaan masih hujan, tapi tak begitu deras. Lekas mencari satpam dan bertanya keberadaan ruangannya dimana. Setelah mendapat arahan, segera menuju ruangan itu. Terngiang dipikiran tempat itu pasti sudah sangat penuh dengan para manusia yang haus ilmu dan pasti telah banyak ilmu-ilmu yang tertinggal.

Sampai disana segera konfirmasi ulang dengan uang, diberikan snack, dan lekas menuju ruangan. Betapa terkejutnya, ternyata baru seperempat kursi yang terisi dan acaranya baru dibuka oleh moderator. Hujan yang memberikan berkah bagi mereka yang senang menuntut ilmu. Alhamdulillah.

Moderatornya seorang penulis cerita islami yang lumayan kondang dan produktif, Boim Lebon.

Pembicara di sesi awal adalah ust. Satria Hadi Lubis, membawakan kajian yang bertajuk: Urgensi Pernikahan (Mengapa aku Memilih Dia?). Materi yang dibawakan lumayan bagus, sangat memotivasi. sesi awal beserta tanya jawab berlangsung sampai pukul 11.

Sebelum masuk sesi berikutnya, ada mini konser yang dibawakan oleh Lutfi Punk Muslim. Menyanyikan lagu Ibu-nya Iwan Fals yang membuat tubuh merinding karena begitu terasa liriknya yang syahdu dihati. Menjadi membuat pikiran ter-flash back kemasa lalu, dimasa dimana ibu berjuang membesarkan anak2nya, sampai saat ini. Sampai semakin tak dapat terbalas segala jasanya oleh seluruh anaknya. Sedih.

Kemudian sesi berikutnya, masih dengan moderator yang sama, dibawakan oleh ust. Ismeidas Makfiansah, bertema Ketika Harus Memilih (Ketika Da'i mencari Do'i). Ust Ismeidas ini adalah pembina Band Punk Muslim. Band beraliran punk yang mempunyai misi dakwah disetiap lirik lagunya, memberikan semangat ketika mendengarkannya. Beliau membahas dengan kata2 yang baik dan bahasa yang mudah dimengerti.

Setelah itu, beliau memperkenalkan seorang Lutfi, yang dibalik kisah hidupnya, terdapat banyak makna, keberanian, dan keinginan yang besar untuk merubah dirinya menjadi lebih baik, lebih dari Lutfi yang dulu dan menjadi Lutfi yang sekarang. Dan yang terus mengembangkan hidupnya menjadi makin baik. Ceritanya sungguh memotivasi semua orang yang hadir disana. Terutama saya, salah satu orang yang juga hadir dan yang akan menuliskan kisahnya disini, di blog ini.

Jadi, beginilah kisah hidupnya. Sesuai dengan apa yang masih saya ingat.

Lutfi, seorang lelaki yang pada tahun 2002, mudah2an benar, hijrah ke Ibukota Negara Republik Indonesia dari kampung halamannya yang berada di Jawa Tengah. Ia pindah ke Jakarta untuk mengadu nasib, meninggalkan orang tua beserta keluarganya di kampung halaman.

Kisah awal mula bagaimana kehidupannya di Jakarta begitu banyak dia ceritakan, tapi saya sudah cukup susah untuk mengingat dan menceritakannya kembali, karena sudah lupa. Akhirnya saya skip bagian itu. Maap dan sori. Selama 4 tahun, dari tahun 2003 - 2007, dia sempat jatuh kedalam pergaulan yang tidak baik. Dari menjual dan mengkonsumsi ganja, minum2an keras, mabok2an sudah menjadi gaya hidupnya dan menjadi hal yang biasa di kehidupannya. Saat itu, dia telah menjadi anak punk rock jalanan. Selama itu, dia larut pada indahnya dunia, dunia yang melupakan akhirat.

Pada tahun 2008, ia diketemukan dengan ust Ismeidas. Akhirnya dia diarahkan, mendapatkan hidayah. Sejak saat itu, dia hijrah dari hal2 hina yang dulu dia lakukan dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Tahun 2010, ia bertemu oleh seorang Akhwat yang kelak akan mendampingi hidupnya. Akhwat itu adalah seorang mahasiswi dari 1 universitas di jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang anak2 punk jalanan. mereka bertemu di basecamp Punk Muslim waktu itu, dan Lutfi lah yang menjadi narasumbernya.

Tahun terus berjalan, rasa makin suka makin hadir di hati Lutfi. Akhirnya pada suatu hari, entah ditahun 2011 atau tahun 2012, ia memberanikan diri untuk bertemu dengan orang tua sang akhwat untuk melamar agar anaknya bisa menjadi istrinya.

Dan pada akhirnya, dua minggu yang lalu sebelum seminar ini diadakan, mereka telah melangsungkan pernikahan yang cukup sederhana. Pada saat itu ust Ismeidas yang menjadi wali dari Lutfi, karena orang tuanya tidak dapat datang ke Jakarta. Sedangkan maharnya adalah 100 buku untuk istrinya. Subhanallah..

Begitulah kisah dari seorang Lutfi mantan penjual ganja ini. Yang pada akhirnya, karena keinginannya yang kuat untuk merubah dirinya menjadi lebih baik dan menjadi lebih dekat dengan Sang Pencipta, Maka Allah memudahkan jalannya, dan mempertemukan dirinya dengan seorang bidadari. Bidadari yang selalu menemani dirinya, dalam keadaan apapun, bagaimanapun, dimanapun.

Sesungguhnya, saya tidak dapat menceritakan sebaik apa yang dia katakan. Beruntunglah orang2 yang berada disana yang langsung mendengar perkataannya. Sungguh.
 
Sesi akhir pun tiba, yaitu sesi tanya jawab. Tanya jawab antara pendengar, alias peserta, dan pembicara. Yang bertanya lumayan banyak, dijawab dengan baik oleh pembicara. Pembicaranya hebat, pesertanya juga. Yang berada disana semuanya hebat. Hebat karena sudah mau menyempatkan waktu dan uang untuk datang diacara itu.

Alhamdulillah.

No comments:

Post a Comment