links image

facebook twitter instagram soundcloud alharaz tumblr youtube chi.mp blogspot deviantart about me

Saturday, April 21, 2012

Arti Dibalik Lirik Love is You

Bismillah.

Depok, dimalam hari yang sedang sunyi karena mereka yang senang berlalu-lalang didepan rumah sedang asyik dirumahnya masing-masing, menonton pertandingan bola.

Malam ini, saya yang sedang membaca artikel-artikel bagus di internet dari ruang baca, mendengar ade saya yang paling kecil, De Anum, sedang bernyanyi2 dari kamar yang bersebelahan dengan ruang ini. Dengan segala rasa keingintahuan atas apa yang ia nyanyikan, saya lekas bergerak kekamar itu. Ternyata dia juga sedang membuka internet dari laptop yang ada dikamar itu. Saya dekati dan saya iseng bertanya:

"Lagi ngapain, Dek?" Saya bertanya untuk pembuka pembicaraan.
"Ini A, lagi nyanyiin lagunya Cherry Belle." Katanya.
"Ohh." Ternyata yang dinyanyikannya adalah lagunya Cherry Belle yang berjudul Love is You. Lagu ini sering diputar di televisi-televisi kesayangan Anda.

Setelah itu saya lihat lirik yang De Anum nyanyikan yang berasal dari Facebook temannya. Iya, adik saya memang gaul, udah punya Facebook, mengikuti keadaan jaman. Liriknya chorusnya yang seperti ini:

Baby i love you, love you, love you so much
And i miss you, miss you when you’re gone
Baby i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you

Sesungguhnya De Anum adalah seorang anak kelas 4 SD yang masih belum mahir berbahasa inggris dan senang mengikuti tren masa kini yang seringkali membuat anak2 menjadi lebih cepat dewasa karena tuntutan perkembangan jaman. Pada saat ini lagu2 anak2 sudah 'dijajah' oleh lagu2 percintaan yang bisanya cuma bikin galau. Buktinya, lihatlah anak2 ABG jaman sekarang. Merekalah produk2 dari jaman ini.

Lalu saya bilang begini ke De Anum. "De, tahu ga, ini kan lagu seorang ibu kepada anaknya yang masih kecil."
"Oh ya, A? Masa sih?" Tanya dia. Sepertinya dia penasaran, dan mudah-mudahan begitu.
"Iya, Dek. Aa nyanyiin ya lagunya pakai bahasa indonesia."

Akhirnya saya nyanyikan lagu ini dengan bahasa indonesia, kata demi kata. Anum mendengarkan dengan serius.

Bayi aku cinta kamu, cinta kamu, cinta kamu banget-banget
dan aku kangen kamu, kangen kamu bila kamu pergi
Bayi aku butuh kamu, butuh kamu, butuh kamu banget-banget
Sejak aku menemukan cinta adalah kamu

Saya selesai bernyanyi, kemudian berkata kepada De Anum:
"Itu artinya Dek. lagu itu menceritakan seorang ibu yang benar2 cinta kepada anaknya yang masih bayi. Ibu itu menyanyikan sambil menimang-nimang dengan rasa cinta kepada anaknya itu." Jelas saya.
"Oh begitu ya, A."
"Iya, De, begitu. Bagus kan ya artinya."
"Iya, A. Hehe." Dia senyum-senyum dan kemudian membuka2 kembali Facebook temannya. Dan kemudian saya perhatikan kembali apa yang ia lakukan sebelum kemudian saya menuliskan tulisan ini disini, diblog ini. (Sebenarnya bukan menuliskan tulisan, tapi mengetikkan ketikan. Tapi lebih enak dikatakan begitu.)


De Anum, sungguh itu bukanlah lagu yang pantas untuk Ade, serta teman2 seumuran Ade dan anak2 sepantaran Ade nyanyikan. De Anum, sungguh, Ade masih kecil, masih dalam tahap mempelajari dan menyerap mana hal yang baik mana hal yang buruk. Kalau hal-hal ini terus dicekokkan kepada Ade, maka segala hal yang seperti ini akan Ade anggap sebagai hal yang baik.

De Anum, sungguh, janganlah engkau mengerti dulu bahasa inggris disaat Ade seperti ini, sampai saatnya tiba. Dengan begitu Saya, Aa, bisa dengan mudah 'memiringkan' arti-arti dari bahasa inggris itu yang sebenarnya kurang senonoh untuk diucapkan atau dinyanyikan, serta agar bisa mengarahkan dan menjelaskan mana yang berhak dinyanyikan atau dilakukan dan mana yang tidak.

Sesungguhnya kita sebagai pendidik - orang tua dari anak2 atau kakak dari adik2 kita - tidak dapat menyalahkan jaman yang semakin aneh, karena memang begitulah adanya. Yang bisa kita lakukan adalah menjaga, memantau, dan mendidik mereka agar tidak terjerumus didalam keburukan jaman ini.

Akhir kata, ada pesan dari Rasul SAW, yaitu: 

"Didiklah anak-anakmu sesuai dengan jamannya, karena mereka akan hidup pada jaman yang berbeda dengan jamanmu." 
(Al-Hadist) 

Semoga tulisan ini bisa dijadikan sebagai sebuah pengingat yang dapat membangunkan kita agar lebih peduli menjaga anak2 dan adik2 kita dari bahaya dunia yang semakin bebas berkeliaran, InsyaALLAH.

Alhamdulillah.

Alharaz, yang katanya cinta kepada adik2nya.

Tulisan yang lebih rumit mengenai pendidikan anak sesuai jamannya, dapat dilihat disini.

Friday, April 20, 2012

Selamat Tinggal Kicauan-kicauan Merdu Kalian

Bismillah.

Depok, sore hari yang dimana terdengar suara riuh gergaji mesin didepan rumah, dan Maher Zain yang sedang bernyanyi dari dalam laptop.

Saat itu, siang menjelang sore yang amat nikmat sekali untuk melakukan ritual bermimpi, saya dibangunkan oleh sebuah bunyi mesin yang bernama gergaji mesin yang biasa orang gunakan untuk memutilasi tubuh-tubuh pohon, yang jika di film horror maka itu digunakan untuk memutilasi tubuh-tubuh yang lain. Bunyinya persis berasal dari depan rumah, dari sebuah lahan kosong yang ditumbuhi banyak tetumbuhan, dari ilalang, pohon pisang, sampai pohon besar yang saya tidak tahu apa namanya. Saya pernah berfikir, mungkin kelak, disana akan dibangun sebuah bangunan yang entah itu rumah lagi atau toko bangunan lagi atau catering lagi atau apa lagi. Saya berfikir begitu karena beberapa bulan sebelumnya ada tukang yang membangun pondasi-pondasi disekitaran tanah itu yang nanti mungkin akan dijadikan tembok pembatas bangunan.

Saya kemudian melihat keluar jendela dari dalam kamar dan membuka jendela agar tampak jelas apa yang sedang terjadi. Dan saya, astagaaaaa, saya terkaget, astagaaaaa, saya masih terkaget, begitu melihat tetumbuhan yang tumbang dipenggal mesin pemotong itu. Pohon-pohon pisang, rumput-rumput liar, serta pohon besar yang saya tidak tahu namanya itu sudah rata dengan tanah. Hanya ada 2 pohon yang masih berdiri, yaitu satu pohon pisang yang sedang berbuah dan satu pohon yang saya juga tidak tahu namanya yang tidak lama lagi juga mungkin atau pasti akan mengikuti jejak rekan-rekannya yang lain.

Ketika itu juga saya merasa syok campur bersyukur, campur ingin tahu, campur cemas, campur ngantuk, serta campur sedih. Tinggal ditambahi es dan sirup, maka akan menjadi es campur, es campur rasa perasaan. Saya syok karena tiba2 saja didepan rumah, lahan kosongnya sudah menjadi gundul. Bersyukur, karena saya sudah dibangunkan dan sudah diingatkan karena belum melaksanakan sholat Ashar. Ingin tahu, karena siapa yang sudah berani-beraninya melakukan perbuatan seperti itu. Oh ya, itu tukang penebang pohon ternyata yang melakukannya. Cemas, siapakah calon tetangga baru saya itu kelak, apakah lucu atau serius orangnya. Ngantuk, karena memang masih belum kenyang tidurnya. Dan sedih, karena hidup menjadi hampa. Hampa karena hewan penerbang yang senang twitter-an alias berkicau setiap pagi dan sore itu sudah diusir dari rumahnya yang digusur oleh tukang penebang pohon. Entah mereka pergi kemana dan akan tinggal dimana. Mungkin sekarang mereka menetap dirumah saudaranya yang rumahnya dekat dari sana untuk sementara waktu sampai mereka punya tempat lagi untuk membangun rumahnya. Atau mungkin mereka kembali kekampung halamannya.

Maka, tidak akan ada lagi yang setiap pagi dan sore rajin men-twit saya, yang selalu membawakan lagu indah untuk saya, yang setiap pagi dan sore hari selalu saya lihat mereka saling bermain kejar-kejaran dilahan kosong didepan rumah, saling ngobrol satu sama lain, saling membicarakan pohon-pohon yang setiap hari makin berkurang didaerah ini karena katanya sudah cukup tua dan membahayakan bangsa manusia, saling membicarakan dimana dan bagaimana caranya mendapatkan makanan yang baik, yang belum tercemar untuk kelangsungan hidup mereka, dan lain-lain serta lain-lain.

Sahabat-sahabat saya yang senang berkicau dari dulu sebelum Twitter dirasa lebih keren oleh bangsa saya, maafkan orang-orang dari bangsa saya yang selalu membangun rumah dengan menggusur rumah kalian. Maafkan saya yang juga tidak bisa melakukan banyak hal untuk melarang mereka, karena itulah hak mereka. Hak mereka yang melanggar hak kalian. Mudah-mudahan kalian mau memaafkan.

Saya hanya bisa berdoa dan berpesan kepada orang-orang dari bangsa-bangsa saya, kelak ketika kita, bangsa manusia, ingin membangun rumah dimanapun kita berada, sisakanlah pepohonan yang sudah ada sebelumnya, walau hanya satu. Jangan ditebang seluruhnya. Kalau itu tidak memungkinkan, tanamlah pohon dipekarangan rumah kita, karena itu kelak akan menjadi tempat tinggal bagi makhluk-makhluk hidup dan juga sebagai makanannya yang sesungguhnya sangat amat betul-betul berguna sekali banget-banget bagi kehidupan kita. Rasul SAW pun pernah berpesan, bahwa:

"Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tetumbuhan kemudian burung, manusia, dan hewan ternak memakan buah-buahan dari pohon yang dia tanaman kecuali hal tersebut terhitung sedekah baginya."
(HR Bukhari 2152) 

dalam riwayat imam muslim terdapat tambahan kalimat:

"dan buah-buahan yang dicuri dari pohon tersebut maka hal itu adalah sedekah baginya"

dan juga tambahan:

"maka hal tersebut adalah shodaqoh baginya sampai hari kiamat." 
(HR Muslim no 1552)

Mudah-mudahan saja, calon tetangga baru saya yang nanti akan tinggal didepan rumah, akan menanam banyak pohon dipekarangan rumahnya, dan pada akhirnya saya bisa mendengarkan suara merdu kalian lagi, burung-burung yang senang menyanyi, disetiap pagi dan sore hari. Aamiin.
 
Alhamdulillah.

Alharaz, yang katanya lebih senang mendengar suara burung berkicau daripada 'kicauan' orang-orang terhormat digedung parlemen.

 
Sumber hadist:
- Kitab Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadus Shalihin.

Penjelasan lebih rumit tentang hadist ini ada disini.

Tuesday, April 17, 2012

Percakapan dan Pertemuan Kembali dengan Ruli

Bismillah.

Depok, malam hari ketika ingin tidur tapi ngga bisa, karena ingin menulis hal ini.

Ini, saya tulis disini, percakapan yang ngga begitu penting bagi kalian. Tapi saya sungguh menyukainya, karena hal ini, kelak, bisa menjadi sebuah sejarah dan memori masa lalu yang indah untuk dikenang, bagi saya. Ini adalah percakapan SMS dengan Ruli, teman KKN saya yang orangnya suka ngobrol dan suka saya ajak gila2an. Mudah2an dia tetap waras dan tidak jera karena saya ajak begitu. 

Percakapan ini adalah percakapan dimana, intinya, saya mengajak Ruli untuk bertemu dan menginap dirumah saya, karena kebetulan Galih, teman KKN saya yang lain, juga akan menginap. Jadi ya, biar makin rame gitu dirumah. Jadi, beginilah percakapannya:

Ruli (R): Aslmkm.. Mahar.. Apa kabar ente..
Saya (S): Wasl. Alhamdulillah sehat, msh bisa kentut. (yang ini saya lupa percakapannya, jadi aja ngarang)

Besoknya.

R: Har sory baru bls.. Lu skg dimn??
S: Iya ga apa2. Masih disini ko Rul, setia dibumi.
R: HahahahahaH Gw kira lu udh di angkasa Jd skg aktif dimn??
S: Tadi sih sempet diangkasa, sekitar sepersekian detik, loncat. Skrg palingan lg aktif makan, minum, sama tidur. Sibuk bgt ya gw rul.
R: HahahahaH Msh aja gelo.. Jd udh kerja dimn lu skg??
S: Hehe. Sekali2 coba deh mjd 'gelo', asik lho! Kemarin sih sempet kerja freelance, tp skrg lg ngga.
R: HahahahaH...

Beberapa percakapan saya skip karena terlalu serius.

S: Rul, hari sabtu bsk mau nginep ga dirumah gw? ada Galih jg lho!
R: Boleh Boleh.. Ketemuan dimn jam brp atau gmn??
S: Ketemuan ddaerah Dpk, dperpus UI jg boleh. Eh, lo blm pernah ke UI ya?
R: Kurang ajar luu.. Pernah LAH naek sepeda malah gw ke UI.. Yaudah tar agak siangan gw ketemuan dulu sm temen gw di daerah Depok tar kita smsn ajaya
S: Okelah, mw ketemuan jam brp?
R: Yaudah paling abis Maghrib ya kita ketemuan di Margo atau t4 yg disepakati okehh??
S: Jgn diMargo, diDetos aja. Lo tinggal nyebrang. Lo nanti ksininya naik sepeda?
R: HahahahaH Kaggaaa LAH.. Naek angkutan umum aja

Keesokan paginya.

R: Har.. Gimn??
S: Gimana apanya??
R: Jadi atau engga??
S: Apanya yg jadi atau ngga??
R: Akh elu ini.. Ketemuan dodoL
S: Oh, blg tho nduk. Jadi donk. Mw ktmuan jam brp? Dmn?
R: Akhh dasar lu.. Di daerah sana ajalah yg enak dimn??
S: Yg enak mah y drmh aku atuh. Yaudah didpn detos aja. Nti ruli turun dmargo, trus nyebrang ya. Nti qt ktmu dsitu. Jam 5 sore. Sblmnya ruli mau kmn dulu?
R: Lu jngn Ruli Ruli kyk homo ajalu ah hahaha Lu gw ngapa.. Yudah jam 5 ya.. Jd gw turun di Margo trus nyebrang tar lu nunggu di situ??
S: Ga tahu nh mw ngomong lo gw tp akunya bosen. Tp yaudah deh, drpd nti hp ini hlg trs ad yg bka2, nti org yg bcanya syok. Iya, bgtu. Jam 5 y, 5 sore, bkn 5 shbuh.
R: HahahaH Geloo lu Har..

Siang harinya.

R: Har klo abis Isya aja bisa ga??
S: Oh, yaudah gpp. Gw jg bru ktmu galih maghrib nh.
R: Yudah kita janjian ketemuan aja di Detos atau Margo abis Isya gimana??
S: Hbs isyanya jam brp?
R: Terserah lu har.
S: Jam stgh 8 ya hbs shlt isya, insyaALLAH.
R: Oke har.
S: Rul, lo thu stasiun pondok cina dpk ga?
R: Knp emang Har??
S: Kl ruli thu nti ktmuan ddkt sana aja. Dkt sm detos ko.
R: Belakang Detos?? Stasiun Pocin??
S: Iya, nti kl udh ddkt stasiun pocin, tnya k org yg ad dsana msjd UI dmn gtu. G bgitu jauh. Nti qt ktmu dsana.:-)
R: Yasudah gw ke situ tar ya..
S: Hehe. Skalian jln2 di UI. Dtggu ya!
R: Abis Maghrib ajadah gimn??
S: Gw thu lo pasti kangen bgt sm gw, jdnya wktunya dpercepat biar bs ktmu gw. Sip, lbh dbolehkan tuh!
R: HahahahaH Yasudah gw shalat maghrib di masjid itu.. Lu bawa helm 2 Har..
S: Smakin mantap tuh! Oke, g pk helm di UI pun gpp, g ad polisi. Tp ntr gw bwa deh, tkt knp2.

Maghribnya.

S: Dah nyampe rul dmsjd UI?
R: Belum, lagi jalan nih kesana.
S: Ok sip, gw sm galih udh d sini ya.
R: Lu dimana har?

Pada akhirnya, kita bertemu didepan msjid UI. Kita ngobrol bertiga, memecah kerinduan. Kita ngobrol sampai adzan Isya diserukan dari msjid UI. Kita sholat Isya dan setelah itu langsung cabs makan malam di bakso kotak didaerah kukusan. Setelah itu pulang kerumah saya yang sengaja mengajak mereka untuk bermalam. Dirumah, kita kembali ngobrol hal2 yang mengasyikkan sampai larut malam.

Esok paginya, kita bersiap2 pergi ke UI untuk mengantar Galih ke FTUI. Di sana, Saya sempatkan untuk mengajak Ruli jalan2 disekitaran danau UI. Setelah itu saya mengantar Ruli mencari alamat temannya. Ketemu, minta minum, ngobrol, pamit pulang, dan mengantar Ruli ke jl Margonda Raya. Ia ingin pulang menggunakan Deborah yang memang lewat sana. Akhirnya kita berpisah disana, gak pake peluk2an dan gak pake nangis2, karena disana terlalu ramai. Takut dikira apa gitu.

Tak berapa lama setelah itu.

S: Rul, motor gw jd mantap tarikannya kl lo ga naikin. Ko bs ya?
R: HahahahahaH Gelo luu Har.. Ya iyalah berat kita berdua..

Sore harinya.

S: Ruli, sesungguhnya lo ga perlu pergi2 cari duit.. Klo lo merasa duit lo ga hilang. (Saya iseng SMS ini karena sebelumnya dia bilang dia kerja untuk nyari uang. Saya disini ingin melucu.)
R: Maksudnya??
S: Ga ngerti y? Haha. Klo lo ngrasa duit lo hlg, baru lo nyari duit, nyari duit yg hlg. Kl ga hlg y ngapain dcari.
R: HahahahaH Apaan sih HAR.. Kaga ngarti gw..
S: Ah ga asik ah. Pdhl gw pgn nglucu, tp lo nya g ngrti. Jd basi deh. Haha. (Tapi gagal, karena dia ga ngerti maksudnya.)
R: AhajahahaH Ini aja gw udh ketawa karena kaga ngarti apa yg mau lu sampaikan.. HahahahaH Ambigu sih kata2 lu..
 
Setelah itu SMS terputus. Keesokan harinya saya kembali SMS dia.

S: Salam. Rul, suka main inet ga? Punya akun twitter ga?

Rencana saya mau sharing kisah ini kepadanya. Tapi sampai sekarang gak ada balasan dari dia. Mungkin dia sedang sibuk menghitung uang masyarakat Indonesia atau mungkin sedang melakukan kegiatan yang lainnya.

Lain kali ya, Rul, kita begini lagi, bersama teman2 KKN yang lain, biar kita makin heboh menggilanya. Tetap jadi orang asyik ya, Rul, biar saya enak ngobrolnya. Jangan sering2 serius ya, Rul, nanti hidup malah jadi monoton, serasa membosankan.

Untuk teman2 KKN yang lainnya, saya sungguh minta maaf gak mengajak kalian untuk ikut serta menginap dirumah saya. Sungguh, saya benar2 lupa. Dilain waktu, saya akan ajak kalian juga ya. Nanti kita membicarakan semua kenangan yang telah kita buat dulu ya, dan juga membuat kenangan baru yang patut diceritakan kelak kepada orang2 yang kita sayangi. InsyaALLAH.

Sesungguhnya kita menjadi seperti sekarang ini karena kehendak Allah, sesungguhnya kita dapat bertemu disana karena kehendak Allah. InsyaALLAH, kelak kita dapat dipertemukan lagi, Rul dan Gal, dengan teman2 KKN yang lain juga atas ijinNya.

Alhamdulillah.

Alharaz, yang katanya senang mempunyai teman2 seperti kalian, Anak2 KKN GIAT 2010

Laba-laba, oh, laba-laba

Bismillah.

Depok, dimaghrib yang indah bagi sebagian orang yang sedang menjalankan puasa.

Ketika Maghrib itu saya sedang dimeja makan, sedang makan gehu dan tempe goreng yang sudah tersedia disana. Beserta air mineral dingin bermerk yang baru saja diangkat dari kulkas yang katanya kalau minum air dingin bisa bikin perut menjadi buncit. Maka saya pun mencobanya.

Dikolong meja makan juga terdapat si Meng-meng yang sedang bersantai menunggu makannya tersedia ditempatnya. Saya elus-elus saja dia supaya tidak rewel karena makanannya memang tidak akan dihidangkan, karena sudah habis. Tadinya mau saya kasih gehu, tapi pasti ga akan dimakan, da diamah memang kucing, pemakan daging. Kucing jalu tukang berkelahi yang kuping kanannya patah yang sudah 6 tahun tinggal bersama keluarga saya. Duh, jadi sedih ingin nangis..

Saat itu, sudah gehu yang kedua dan tempe yang kesekian yang telah saya lahap, tiba-tiba muncullah Hadi yang menyelendangkan handuk dan membawa baju ganti serta kolor yang dipakaikan dikepalanya terburu-buru kebawah dan mengambil sendok makan dari tempatnya untuk membuka lemari penyimpanan alat mandi beserta kroni-kroninya. Oke, yang kolor dikepala itu saya boleh tipu. Sendok itu adalah kunci untuk membuka lemarinya, karena gagang pintunya sudah patah. pakai garpu dan pisau sebenarnya juga bisa, tapi mungkin Hadi lebih menyukai sendok.

Hadi adalah adik pria saya satu2nya yang sedang menimba ilmu dikelas 2 SMP. Dia orangnya lucu, tapi bukan badut, tinggi, tapi bukan galah, putih, tapi bukan orang barat, asik, mantap, keren, asoy dan geboy, serta sebagainya dan sebagainya. Sejak saya tahu Hadi itu gendut, saya mencoba mengubek2 perutnya, saya sangat menyukainya dan pada saat itu juga saya memproklamirkan menjadi salah satu hobi saya.

Ternyata Hadi ingin mengambil shampoo dari lemari itu, karena dia ingin shampoo-an dikala ia mandi.

Sayapun iseng bertanya,"De, mau ngapain?"
"Ini A, mau ngambil Shampoo." Jawabnya.
"Lho, dikamar mandi atas kan masih ada?"
"Iya, masih. Tapi De Hadi mau mandi di kamar mandi bawah."
"Kenapa memangnya? Diatas ga ada air?"
"Ada, tapi dikamar mandi atas ada laba-laba A."
"Terus, kenapa memangnya kalau ada laba-laba?"
"De Hadi takut A, takut digigit."
"Ya Gapapa, nanti siapa tahu bisa jadi Spiderman."
"Ga lah A, De Hadi ga mau ngambil resiko. Nanti malah kenapa2, kan bahaya." Ucapnya tegas dan serius, yang membuat saya menjadi ingin ketawa.

"Hehe, ya jangan takut donk. Laba-labanya juga takut sama De Hadi yang badannya besar." Kata saya.
"Ngga ah A." Ucap dia.

TIba-tiba saya teringat masa lalu. Pikiran saya mengalir ke masa ketika saya masih sebesar dia. Maksudnya seumuran dia, bukan sebesar badan dia.

"Tahu ga De, waktu Aa masih seumuran De Hadi ya, Aa melihara laba-laba." Saya bernostalgia.
"Oh masa sih A?" Tanya dia, penuh keingintahuan.
"Iya De, dulu dikamar mandi juga banyak laba-laba. Ada yang besar ada juga yang kecil. Setiap Aa mandi, suka Aa kasih makan laba-labanya." Jawab saya.

Hadi masih mendengarkan saya bicara.

"Aa kasih makan nyamuk itu laba-labanya. biasanya Aa tepok atau Aa jebak nyamuknya dengan sabun. Caranya, tangan disabunin, terus deketin aja gitu ke nyamuknya. nanti nyamuknya kejebak. Jadi nyamuknya masih utuh dan ga hancur. Setelah itu dilempar ke sarang laba-labanya." Kataku, penuh kebanggaan.

"Ohhh." Kata Hadi, masih menyelendangkan handuk dan membawa baju ganti. Yang kolor dikepalanya itu jangan diambil serius, saya cuma bercanda.

"Iya, nanti laba-labanya pada rebut2in itu nyamuknya. Biasanya yang paling dekat dengan nyamuknya itu yang mendapatkannya."

"Yaiyalah A." Kata Hadi.

"Terus, yang bikin Aa senang kalau laba-labanya udah ngelilitin nyamuknya itu, senang aja ngeliatnya. Andai kalau waktu itu Aa udah punya HP berkamera sih Aa foto2in sama Aa Video-in. Nanti deh kita coba ya." Kataku.

"Iya A. Yaudah ya De Hadi mau mandi dulu, A." Kata dia, sekaligus menutup pembicaraan.

"Oke De, udah makin malam ini. jangan lama2 mandinya." Kata saya, seraya menyeruput air mineral dingin dan mengambil beberapa tempe goreng lagi karena masih belum kenyang.

Alhamdulillah.


Alharaz, yang katanya pernah bangga memelihara laba-laba dikamar mandi rumahnya dulu.

Monday, April 16, 2012

Membicarakan Keburukan dan Kebaikan

Bismillah.


Pagi menjelang siang yang cerah dipertengahan bulan April yang banyak kendaraan lalu lalang didepan rumah.


Tiba2 saya kepikiran ingin menulis sesuatu hal tentang judul diatas. Ga tahu kenapa, pingin aja gitu. Saya menulis ini bukan karena ada yang memancing saya seperti ada orang yang sedang berbuat salah atau menyakiti hati saya. Bukan. Hanya tiba2 terlintas aja. Sesungguhnya saya bukanlah orang yang seperti itu.


Tadinya mau di tweetkan diTwitter, tetapi kalimatnya kepanjangan. Habisnya cuma sebatas 140 karakter sih. Jadi ya saya tulis aja disini. Inilah kata2 yang terngiang dipikiran saya:

"Sesungguhnya ketika kita ingin membicarakan keburukan orang lain, janganlah dibelakangnya, tetapi didepannya, berdua hanya dengan dia. Sedangkan ketika kita ingin membicarakan kebaikan orang lain, jangan didepannya, tetapi dibelakangnya, beramai2 bersama teman2 sambil ngopi atau makan snack."


Kenapa begitu? Jadi begini, ketika kita membicarakan keburukan orang lain dibelakangnya, itu sama saja, sama saja dengan apa anak2? Iya betul, sama saja dengan kita menggunjing atau melakukan perbuatan Ghibah. Bagi yang lupa, bisa dibuka lagi ya buku Pelajaran Agama Islam sewaktu SD. Kelas berapa gitu ya. Bagi yang belum tahu, boleh disimak ditulisan ini. Kasihan deh yang lupa, disuruh buka2 buku PAI sewaktu SD.


Ghibah itu adalah suatu perbuatan yang membicarakan atau menceritakan keburukan dari perbuatan orang lain. Kurang lebih seperti itu. Penjelasan lebih rumit, bisa dibaca di sumber dipaling dibawah. Tapi nanti dibacanya, kalau sudah selesai baca tulisan ini.


Ghibah itu adalah perbuatan yang mengakibatkan orang yang melakukannya mendapat dosa besar. Allah telah melarang perbuatan ghibah ini, bahkan Allah menyamakan orang yang berbuat ghibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Penjelasannya terdapat didalam AlQur'an surat Al-Hujuraat ayat 12. Silahkan dibuka AlQur'an terjemahannya. Jangan malas ya. Bagi yang tidak punya AlQur'an terjemahan, bisa beli ditoko2 buku terdekat. Bagi yang tidak punya uang untuk beli AlQur'an, ini saya berikan terjemahannya:


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat : 12)
  
InsyaALLAH jelas ya dengan ayat diatas.

Oke lanjut. Terus kenapa ketika kita ingin membicarakan keburukan orang mesti didepannya? Bahkan harus berdua dengan orang yang ingin kita bicarakan keburukannya? salah satunya karena kita harus menghindari perbuatan ghibah itu sendiri, dan salah duanya karena, ya karena, agar kita tidak mempermalukan orang itu didepan umum. Coba deh, bagaimana rasanya kalau ada teman yang menceritakan keburukan kita disuatu pertemuan kepada teman2 kita yang lain, sedangkan kita juga ada disana. Pasti malu, kesal, dan ingin marah kan? Kita merasa dijelek2kan dan dijatuhkan harga diri didepan orang lain. Rasanya lebih dari di-ghibah-in kan? Mungkin saja ada yang lebih memilih di-ghibah-in daripada harus dibeginikan. 

Maka dari itu, jika mau membicarakan keburukan orang lain, ya harus berdua dengan dia, langsung dengan dia. Delapan mata dengan dia, jika kamu dan dia menggunakan kacamata, dan hal itu lebih dapat diterima dan lebih mudah dijadikan intropeksi bagi dia. InsyaALLAH jika dia tersadar. Ini juga dapat menjadi ladang amal bagi kamu yang melakukannya, karena sudah mengingatkan dalam kebajikan, bukan kebajingan. Dan membuat dirimu menjadi tidak merugi. (Untuk penjelasan tidak merugi ini buka AlQurannya Surat Al-Ashr, dibaca serta artinya, dirasakan, dan diamalkan.)

Lanjut deh.

Kemudian, kenapa ketika kita membicarakan kebaikan orang lain, mesti dibelakangnya dan harus bersama teman2 sambil ngopi dan makan snack? Sesungguhnya ketika kita membicarakan kebaikan orang lain itu adalah sama halnya dengan kita memujinya, dan sesungguhnya pujian itu adalah sebuah perkataan tajam yang dilumuri dengan keindahan kata2 yang dapat menusuk2, membunuh perlahan2 orang yang dipuji, apalagi jika pujian itu keterlaluan. Keterlaluan bohongnya.

Kenapa begitu? Karena eh karena, pujian itu dapat membuat orang yang dipuji itu menjadi tersanjung yang kemudian akan melahirkan sifat ‘ujub (berbangga diri), yang kemudian akan melahirkan kesombongan, yang kemudian akan melahirkan sikap memandang rendah orang lain, dan yang kemudian pada akhirnya akan menganggap semua tindakannya adalah kebenaran. Itu seperti sebuah dosa yang beranak pinang, menghasilkan dosa2 lainnya. 

Mengenai pujian ini, rasul berkata:
وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ، قطعت عنق صاحبك – مرارا-. إِذا كانِ أَحَدُكُمْ مادِحاً صَاحِبَهُ لاَ مَحالَةَ فَلْيَقُلْ: أَحْسِبُ فُلاناً وَاللهُ حَسِيْبُهُ وَلا أُزَكِّي عَلَى اللهِ أَحَداً

“Celaka kamu, kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu -berulang-ulang-. Kalaupun salah seorang di antara kalian harus memuji temannya maka hendaknya dia mengatakan: Aku mengira dia seperti itu dan Allahlah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah.” 
 (HR. Muslim no. 3000) 

Maksud dari kalimat ‘kamu telah memenggal leher temanmu’ sesungguhnya adalah kiasan dari sesuatu hal yang mencelakakan.

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam mendengar seseorang memuji temannya dan berlebihan dalam memujinya maka beliau bersabda:
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ – أَوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ – الرَّجُلِ

“Sungguh kamu telah mencelakakan -atau mematahkan punggung- lelaki itu.” 
 (HR. Muslim no. 3001)


Kalimat ‘mematahkan punggung’ juga adalah kiasan dari mencelakakan.
Dari Al-Miqdad bin Al-Aswad radhiallahu anhu dia berkata:
أَمَرَنَا رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نَحْثُوَ فِي وُجُوْهِ الْمَدَّاحِيْنَ التُّرَابَ

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah ke wajah-wajah orang yang berlebihan dalam memuji.”  
(HR. Muslim no. 3002)
  
Itulah mengapa kita jangan membicarakan kebaikan orang didepan orang itu. Tapi bicarakanlah kebaikannya dibelakang bersama teman2 sambil ngopi dan makan snack dikala orang yang kita puji itu sedang tidak bersama kita. Juga jangan berlebihan, karena kelak bisa saja diartikan ngarang oleh teman2 yang lain.  Terus kenapa harus sambil ngopi dan makan snack? Yaa itu biar makin nikmat aja gitu kita ngobrolnya, apalagi kalau kita yang mentraktir kopi dan snacknya. Teman2 sudah pasti sangat suka, riang, dan gembira.

 Sedikit mengambil perkataan Surayah Haji Pidi Baiq, salah satu guru spiritual saya -yang mungkin tidak beliau anggap begitu- dari sekian ribu guru yang saya kenal, katanya: 

"Tetap tenang. Manusia adalah miniatur alam semesta. Lebih luas dari cacian. Lebih besar dari pujian."


Wallahu 'alam bisshawab,

Alhamdulillah.


Alharaz, yang katanya apabila tulisan ini benar apa adanya, tolong jangan memujinya, dan apabila tulisan ini salah apa adanya, tolong juga jangan menghinanya. Sungguh, pujian itu hanyalah milik Allah, dan hinaan hanyalah milik syetan serta iblis dan antek2nya. 

SUMBER tulisan: (boleh diklik linknya kalau sudah selesai membaca tulisan ini, iya ini)
- Sumber dari segala sumber: AlQuran Alkarim,
- Alhadist,
- dari sini,
- juga dari sini,
- begitu pula dari sini,
- serta dari sini,
- dan juga dari sini.

Sunday, April 15, 2012

Apa itu Sujud Tilawah?

Mari kita ucapkanlah Bismillaahirrohmaanirrohiim sebelum membacanya.

Tulisan ini ditulis karena penulisnya ingin menulis tentang hal yang perlu ditulis. Kenapa penulisnya ingin menulis hal yang perlu ditulis ini? Karena pada hari sabtu yang lalu, ketika penulis - yaitu saya - bersama kawan2 KKN penulis - ya, masih saya - (KKN disini maksudnya Kuliah Kerja Nyata, bukan Korupsi Kolusi Nepotisme yang nyatanya dihujat oleh hampir setiap orang, kecuali orang2 yang melakukan hal itu) sholat Isya di mesjid kampus UI Depok (yang kata teman saya itu adalah UI Swasta, bukan UI Negeri, karena UI Negeri adanya di Ciputat) yang dirakaat pertama - atau mungkin kedua, lupa - imamnya membaca surat yang sedikit panjang setelah membaca Alfatihah. Setelah membaca suatu ayat di surat itu, tiba2 imamnya sujud. Mungkin saat itu banyak ma'mum yang masih agak kagok dan berfikir kenapa tiba2 imamnya sujud begitu. setelah sujud itu, imamnya bangun dan kembali melanjutkan membaca ayat. Para ma'mum masih mengikuti imam - tentu saja, karena memang harus begitu. kalau tidak begitu ya sholatnya dianggap tidak sah - dengan mungkin masih menyisakan kebingungan. Sholat masih berlanjut dengan dilanjutkan rukun sholat sampai sholat selesai.

Setelahnya, saya dan teman2 KKN saya, membicarakan perihal itu. Yang melemparkan pertanyaan pertama kali adalah Ruli, seorang pria tampan dari Lampung penghitung dan penjaga uang masyarakat Indonesia yang menyimpan uangnya di bank tertentu yang dia telah menggeluti hal itu sejak bulan Januari lalu, kepada kami, yaitu saya dan Galih. Saya segera menangkap pertanyaannya dan segera menjawab sesuai dengan apa yang saya tahu. Tapi Galih, dialah pemuda yang senang bertanya tentang hal yang belum diketahuinya yang hari Ahadnya akan menjalankan tes masuk S2 dikampus ini, masih ingin mengetahui secara rinci tentang hal ini. Saat itu saya yang memang tidak mengetahui secara banyak mengenai hal ini. akhirnya meminta Galih agar menunggu penjelasan sampai kami tiba dirumah, dirumah saya. Kenapa harus menunggu sampai tiba dirumah? Karena kita ingin segera pergi makan saat itu, dan juga karena dirumah, saya punya penjelasannya. Malam itu mereka memang ingin menginap dirumah karena saya ingin, ingin ngobrol bersama mereka melepas kangen setelah sekian lama tak bertemu. Saya bilang InsyaALLAH kepada Galih kelak dirumah akan saya beri tahu.

Tapi nyatanya, ketika kami dirumah, saya lupa untuk menjelaskan hal itu karena kami asyik ngobrol ngalor ngidul kemana2 mengenai hal yang menyenangkan, dan kamu serta kalian tidak ada yang mengingatkan saya.

Oke Galih, dan juga Ruli, dan juga kalian yang ingin tahu, akan saya jelaskan disini, diblog ini, atau mungkin dibuku yang mungkin ada orang yang mungkin menyukai blog ini yang akhirnya, mungkin, mereka bukukan blog saya yang mungkin mereka kira blog ini bagus. Mungkin.

Lanjut ke penjelasannya.

Sesungguhnya surat yang dibacakan imam pada saat itu mengandung AYAT SAJDAH, yang pada akhirnya setelah imam membacakan ayat itu, imam segera melakukan suatu sujud yang dinamakan SUJUD SAJADAH atau SUJUD TILAWAH. Sujud Tilawah setelah membaca Ayat2 Sajdah didalam Alquran adalah sebuah sunnah Rasulullah.

Harap dibedakan ya dengan SUJUD SAHWI. Untuk penjelasan tentang Sujud Sahwi, boleh dilihat  disini. Tapi nanti, karena linknya belum dibuat. Dibuatnya nanti, InsyaALLAH.

Mengenai Sujud Tilawah ini, Ibnu Umar meriwayatkan,
"Nabi SAW pernah membaca Al-Qur’an. Lalu beliau membaca sebuah surah yang ada ayat sajdahnya. Beliau lantas sujud dan kami juga sujud mengikuti beliau sampai-sampai beberapa di antara kami tidak mendapatkan tempat sujud bagi keningnya (karena banyaknya sahabat yang hadir)." (HR.Bukhari & Muslim)

Terdapat sekitar 15 Ayat Sajdah dalam Alqur'an, yaitu terdapat pada Surah:
  1. Al-A'raf : 206
  2. Ar-Ra'd : 15
  3. An-Nahl : 50
  4. Al-Isra' : 109
  5. Maryam : 58
  6. Al-Hajj : 18
  7. Al-Hajj : 77
  8. Al-Furqan : 60
  9. An-Naml : 26
  10. As-Sajdah : 15
  11. Sad : 24
  12. Fussilat atau Ha Mim As-Sajdah : 38
  13. An-Najm : 62
  14. Al-Insyiqaq : 21
  15. Al-'Alaq : 19 

Didalam Alqur'an sekarang, biasanya terdapat simbol penandaan untuk Ayat Sajdah disetiap akhir ayatnya, yaitu seperti ini (atau sejenisnya):

Untuk keutamaan Sujud Tilawah ini, Rasulullah pernah menjelaskan:
“Apabila anak Adam membaca ayat Sajdah, lalu dia sujud; maka setan jatuh sambil menangis. Katanya, 'Celaka aku! Anak Adam disuruh sujud maka dia sujud, lalu mendapat surga. Dan aku disuruh sujud, tetapi aku menolak maka aku mendapat neraka.'” (HR Muslim, Ibnu Majah, dan Baihaqi).

Hukum sujud Tilawah adalah sunnah. Zayd bin al-Aslam RA berkata,
"Sesungguhnya seorang pemuda membaca ayat Sajdah di samping Nabi SAW. Ia menunggu Nabi SAW bersujud, tapi beliau tidak bersujud. Maka ia bertanya,'Wahai Rasulullah, apakah tidak ada sujud pada ayat Sajdah ini?' Beliau menjawab,'Ada, tetapi engkau menjadi imam kami dalam hal ini (karena engkau yang membaca). Jika engkau bersujud, pasti kami pun bersujud.'"(HR Ibnu Abi Syaybah).

Pendapat ini juga sesuai dengan perkataan Umar ra usai membaca ayat Sajdah di mimbar:  
”Wahai manusia, kita tidak diperintahkan untuk sujud. Namun siapa yang sujud dia benar, dan siapa yang tidak sujud dia tidak berdosa." (HR. Bukhari).

Sedangkan Abu Hanifah (Madzhab Hanafi) berpendapat wajib.


Untuk Tata Cara sujud Tilawah, adalah sebagai berikut:

  1. Takbir (untuk sujud). Ibnu Umar RA menerangkan,"Pernah Nabi SAW membacakan Al-Quran kepada kami. ketika sampai pada ayat Sajdah, beliau bertakbir dan bersujud, maka kami pun bersujud bersama beliau." (HR Abu Dawud).

  2. Sujud dan membaca bacaan (doa) sujud Sajdah atau Tilawah. Aisyah RA berkata,"Ketika sujud Al-Quran (sujud Tilawah) pada malam hari, Rasul SAW mengucapkan beberapa kali,

    سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ، فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ

    Sajada wajhiya lilladzii kholaqohuu wa syaqqo sam’ahuu wa bashorohuu bihaulihii wa quwwatihii fatabaarokallahu ahsanul khooliqiin

    'Wajahku bersujud kepada (Allah) Yang telah menciptakannya dan membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah sebaik-baik Pencipta.'” (Doa ini berdasarkan Hadits riwayat Ahmad, Abdu Daud dan Tirmidzi. Menurut Ibnus Sakan, Rasulullah SAW membaca doa ini 3 kali).

  3. Takbir (untuk bangkit dari sujud). 

Sujud sajadah ini dilakukan tanpa tasyahud dan salam (Fiqih Sinnah, Sayyid Sabiq)

Alhamdulillah, akhirnya saya pun masih bisa menjelaskannya disini. InsyaALLAH bermanfaat bagi yang membaca ini, terutama bagi Galih dan Ruli, salah dua dari total 17 teman2 KKN saya yang keren dan asyik.

Sesungguhnya kesempurnaan dan pujian hanya milik ALLAH, sedangkan kekurangan dan hinaan hanya diperuntukkan untuk Syetan yang Terkutuk, bukan saya. Karena saya tidak mau disalahkan. 

Wallahu 'alam bisshawab.


Mari kita ucapkan: Alhamdulillaahirabbil 'Alamiin!




SUMBER:
- Sumber dari segala sumber: Al-Qur'an Al-Karim terjemahan, Al-Jumanatul 'Ali yang terdapat penjelasan tentang Ayat Sajdah dan Sujud Tilawah dihalaman kedua paling belakangnya.
- dari sini untuk penjelasan lebih lengkap mengenai Ayat Sajdah secara etimologis.
- dari sana dan,
- dari situ.