Mari kita ucapkanlah Bismillaahirrohmaanirrohiim sebelum membacanya.
Tulisan ini ditulis karena penulisnya ingin menulis tentang hal yang perlu ditulis. Kenapa penulisnya ingin menulis hal yang perlu ditulis ini? Karena pada hari sabtu yang lalu, ketika penulis - yaitu saya - bersama kawan2 KKN penulis - ya, masih saya - (KKN disini maksudnya Kuliah Kerja Nyata, bukan Korupsi Kolusi Nepotisme yang nyatanya dihujat oleh hampir setiap orang, kecuali orang2 yang melakukan hal itu) sholat Isya di mesjid kampus UI Depok (yang kata teman saya itu adalah UI Swasta, bukan UI Negeri, karena UI Negeri adanya di Ciputat) yang dirakaat pertama - atau mungkin kedua, lupa - imamnya membaca surat yang sedikit panjang setelah membaca Alfatihah. Setelah membaca suatu ayat di surat itu, tiba2 imamnya sujud. Mungkin saat itu banyak ma'mum yang masih agak kagok dan berfikir kenapa tiba2 imamnya sujud begitu. setelah sujud itu, imamnya bangun dan kembali melanjutkan membaca ayat. Para ma'mum masih mengikuti imam - tentu saja, karena memang harus begitu. kalau tidak begitu ya sholatnya dianggap tidak sah - dengan mungkin masih menyisakan kebingungan. Sholat masih berlanjut dengan dilanjutkan rukun sholat sampai sholat selesai.
Setelahnya, saya dan teman2 KKN saya, membicarakan perihal itu. Yang melemparkan pertanyaan pertama kali adalah Ruli, seorang pria tampan dari Lampung penghitung dan penjaga uang masyarakat Indonesia yang menyimpan uangnya di bank tertentu yang dia telah menggeluti hal itu sejak bulan Januari lalu, kepada kami, yaitu saya dan Galih. Saya segera menangkap pertanyaannya dan segera menjawab sesuai dengan apa yang saya tahu. Tapi Galih, dialah pemuda yang senang bertanya tentang hal yang belum diketahuinya yang hari Ahadnya akan menjalankan tes masuk S2 dikampus ini, masih ingin mengetahui secara rinci tentang hal ini. Saat itu saya yang memang tidak mengetahui secara banyak mengenai hal ini. akhirnya meminta Galih agar menunggu penjelasan sampai kami tiba dirumah, dirumah saya. Kenapa harus menunggu sampai tiba dirumah? Karena kita ingin segera pergi makan saat itu, dan juga karena dirumah, saya punya penjelasannya. Malam itu mereka memang ingin menginap dirumah karena saya ingin, ingin ngobrol bersama mereka melepas kangen setelah sekian lama tak bertemu. Saya bilang InsyaALLAH kepada Galih kelak dirumah akan saya beri tahu.
Tapi nyatanya, ketika kami dirumah, saya lupa untuk menjelaskan hal itu karena kami asyik ngobrol ngalor ngidul kemana2 mengenai hal yang menyenangkan, dan kamu serta kalian tidak ada yang mengingatkan saya.
Oke Galih, dan juga Ruli, dan juga kalian yang ingin tahu, akan saya jelaskan disini, diblog ini, atau mungkin dibuku yang mungkin ada orang yang mungkin menyukai blog ini yang akhirnya, mungkin, mereka bukukan blog saya yang mungkin mereka kira blog ini bagus. Mungkin.
Lanjut ke penjelasannya.
Sesungguhnya surat yang dibacakan imam pada saat itu mengandung AYAT SAJDAH, yang pada akhirnya setelah imam membacakan ayat itu, imam segera melakukan suatu sujud yang dinamakan SUJUD SAJADAH atau SUJUD TILAWAH. Sujud Tilawah setelah membaca Ayat2 Sajdah didalam Alquran adalah sebuah sunnah Rasulullah.
Harap dibedakan ya dengan SUJUD SAHWI. Untuk penjelasan tentang Sujud Sahwi, boleh dilihat disini. Tapi nanti, karena linknya belum dibuat. Dibuatnya nanti, InsyaALLAH.
Harap dibedakan ya dengan SUJUD SAHWI. Untuk penjelasan tentang Sujud Sahwi, boleh dilihat disini. Tapi nanti, karena linknya belum dibuat. Dibuatnya nanti, InsyaALLAH.
Mengenai Sujud Tilawah ini, Ibnu Umar meriwayatkan,
"Nabi SAW pernah membaca Al-Qur’an. Lalu beliau membaca sebuah surah yang ada ayat sajdahnya. Beliau lantas sujud dan kami juga sujud mengikuti beliau sampai-sampai beberapa di antara kami tidak mendapatkan tempat sujud bagi keningnya (karena banyaknya sahabat yang hadir)." (HR.Bukhari & Muslim)
Terdapat sekitar 15 Ayat Sajdah dalam Alqur'an, yaitu terdapat pada Surah:
- Al-A'raf : 206
- Ar-Ra'd : 15
- An-Nahl : 50
- Al-Isra' : 109
- Maryam : 58
- Al-Hajj : 18
- Al-Hajj : 77
- Al-Furqan : 60
- An-Naml : 26
- As-Sajdah : 15
- Sad : 24
- Fussilat atau Ha Mim As-Sajdah : 38
- An-Najm : 62
- Al-Insyiqaq : 21
- Al-'Alaq : 19
Didalam Alqur'an sekarang, biasanya terdapat simbol penandaan untuk Ayat Sajdah disetiap akhir ayatnya, yaitu seperti ini (atau sejenisnya):
Untuk keutamaan Sujud Tilawah ini, Rasulullah pernah menjelaskan:
“Apabila anak Adam membaca ayat Sajdah, lalu dia sujud; maka setan jatuh sambil menangis. Katanya, 'Celaka aku! Anak Adam disuruh sujud maka dia sujud, lalu mendapat surga. Dan aku disuruh sujud, tetapi aku menolak maka aku mendapat neraka.'” (HR Muslim, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
Hukum sujud Tilawah adalah sunnah. Zayd bin al-Aslam RA berkata,
"Sesungguhnya seorang pemuda membaca ayat Sajdah di samping Nabi SAW. Ia menunggu Nabi SAW bersujud, tapi beliau tidak bersujud. Maka ia bertanya,'Wahai Rasulullah, apakah tidak ada sujud pada ayat Sajdah ini?' Beliau menjawab,'Ada, tetapi engkau menjadi imam kami dalam hal ini (karena engkau yang membaca). Jika engkau bersujud, pasti kami pun bersujud.'"(HR Ibnu Abi Syaybah).
Pendapat ini juga sesuai dengan perkataan Umar ra usai membaca ayat Sajdah di mimbar:
”Wahai manusia, kita tidak diperintahkan untuk sujud. Namun siapa yang sujud dia benar, dan siapa yang tidak sujud dia tidak berdosa." (HR. Bukhari).
Sedangkan Abu Hanifah (Madzhab Hanafi) berpendapat wajib.
Untuk Tata Cara sujud Tilawah, adalah sebagai berikut:
- Takbir (untuk sujud). Ibnu Umar RA menerangkan,"Pernah Nabi SAW membacakan Al-Quran kepada kami. ketika sampai pada ayat Sajdah, beliau bertakbir dan bersujud, maka kami pun bersujud bersama beliau." (HR Abu Dawud).
- Sujud dan membaca bacaan (doa) sujud Sajdah atau Tilawah. Aisyah RA berkata,"Ketika sujud Al-Quran (sujud Tilawah) pada malam hari, Rasul SAW mengucapkan beberapa kali,
سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ، فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
Sajada wajhiya lilladzii kholaqohuu wa syaqqo sam’ahuu wa bashorohuu bihaulihii wa quwwatihii fatabaarokallahu ahsanul khooliqiin
'Wajahku bersujud kepada (Allah) Yang telah menciptakannya dan membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah sebaik-baik Pencipta.'” (Doa ini berdasarkan Hadits riwayat Ahmad, Abdu Daud dan Tirmidzi. Menurut Ibnus Sakan, Rasulullah SAW membaca doa ini 3 kali).
- Takbir (untuk bangkit dari sujud).
Sujud sajadah ini dilakukan tanpa tasyahud dan salam (Fiqih Sinnah, Sayyid Sabiq)
Alhamdulillah, akhirnya saya pun masih bisa menjelaskannya disini. InsyaALLAH bermanfaat bagi yang membaca ini, terutama bagi Galih dan Ruli, salah dua dari total 17 teman2 KKN saya yang keren dan asyik.
Sesungguhnya kesempurnaan dan pujian hanya milik ALLAH, sedangkan kekurangan dan hinaan hanya diperuntukkan untuk Syetan yang Terkutuk, bukan saya. Karena saya tidak mau disalahkan.
Wallahu 'alam bisshawab.
Mari kita ucapkan: Alhamdulillaahirabbil 'Alamiin!
SUMBER:
- Sumber dari segala sumber: Al-Qur'an Al-Karim terjemahan, Al-Jumanatul 'Ali yang terdapat penjelasan tentang Ayat Sajdah dan Sujud Tilawah dihalaman kedua paling belakangnya.
- dari sini untuk penjelasan lebih lengkap mengenai Ayat Sajdah secara etimologis.
- dari sana dan,
- dari situ.
No comments:
Post a Comment